TNI Usir KST/OPM Dapat Apresiasi Pemkab Intan Jaya, Apolos Bagau : 'Serukan Masyarakat Agar Bersama-sama Kita Melawan KST/OPM!'
PAPUA, SS - Kondisi Papua yang dinilai tak menentu
dengan semakin beraninya kelompok separatis dan teroris (KST)
melancarkan aksinya meneror masyarakat. Kasus terakhir adalah pembakaran
pesawat Maskapai Susi Air dan penyanderaan pilot pesawat tersebut yang
merupakan warga negara Selandia Baru, Jumat, (14/4/2023).
Menanggapi
hal tersebut Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tidak gegabah
melakukan tindakan. Dirinya lebih mengedepankan penyelesaian
permasalahan yang humanis. Hal tersebut dipilih karena dirinya tidak
menginginkan warga sipil yang menjadi korban bila digelar operasi
militer.
Meskipun pada awalnya tampak lamban dan terkesan tak
berhasil, namun kini strategi Panglima TNI mulai membuahkan hasil. Hal
tersebut terbukti dengan ditangkapnya salah satu pelaku pembakaran
Pesawat Maskapai Susi Air yang kemudian menuntun aparat keamanan untuk
menemukan salah satu gudang munisi milik KST.
Selanjutnya,
baru-baru ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud)
Kabupaten Intan Jaya, Bernard Kobogao dan Kepala Distrik/Camat, Sugapa
mengunjungi Posramil Mamba dalam rangka meninjau situasi masyarakat
Titigi dan Sambili pada Jumat, (14/4/2023). Kunjungan tersebut dilakukan pasca pengusiran masyarakat oleh KST Papua sehari sebelumnya pada Kamis (13/4/2023).
Pada
kesempatan tersebut Bernard menyampaikan tentang adanya surat ancaman
yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Intan Jaya dari Joshua Meisini
alias Joshua Walker.
"Dalam surat tersebut
Joshua mengancam akan membunuh siapapun Pejabat Pemerintah yang datang
ke wilayah Munumai, Distrik Agisiga," ucap Bernard
Bernard
juga mengucapkan terima kasih kepada aparat TNI dari Satgas YPR 305/TKR
yang telah berhasil menindak dan mengusir KST/OPM dari wilayah Kampung
Mamba Bawah dan Kampung Sambili. Menurutnya tindakan KST/OPM yang
melakukan pengusiran membuat kehidupan warga menjadi susah.
Selanjutnya
Bernard juga menyampaikan perintah Pj. Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau
untuk melakukan pembentukan Tim yang terdiri dari Kadisparbud, Camat,
Sugapa, Pastoran, Yance Yogi (Tokoh Gereja Katolik) dan Sekertaris Dinas
Perdagangan, Koperasi dan UKM, Yoakim Mujizau.
"Tim
tersebut bertugas menyerukan kepada masyarakat agar bersama-sama
melakukan perlawanan terhadap KST/OPM yang masih berada di wilayah
Mbamoggo, Munumai dan Titigi," ujar Bernard.
"Kondisi
di daerah tersebut masih rawan, mengingat akan adanya ancaman tindakan
balas dendam oleh pihak KST/OPM atas korban dari pihaknya," imbuhnya.
Diketahui
bahwa korban pihak KST/OPM pada kontak tembak dengan Satgas YPR 305/TKR
pada Kamis lalu merupakan komandan sektor di wilayah tersebut.
"Sampai
saat ini masyarakat masih berlindung di Gereja Titigi, Gereja Dugusiga,
rumah-rumah dekat Pos Apkam dan rumah Osea Sani dekat Pos Holomama.
Pasukan TNI Satgas YPR 305/TKR masih terus memberikan bantuan logistik
kepada masyarakat yang berkumpul di rumah Osea Sani," ungkap Kadisparbud.
Ia
juga mengatakan bahwa,"Gambaran kondisi terkini di Kabupaten Intan Jaya
tersebut merupakan salah satu buah kesabaran dan kecermatan pengambilan
keputusan Panglima Yudo Margono dalam menangani permasalahan di Papua,"
katanya.
Lanjutnya, "Hal tersebut sekaligus membuktikan bahwa
masyarakat Papua tidak mendukung gerakan KST/OPM yang justru meresahkan
dan merugikan masyarakat Papua sendiri. Dan kini dibawah Komando
Panglima TNI, warga Papua sudah mulai berani untuk menyuarakan
aspirasinya untuk menolak dan melawan KST/OPM," tandas mereka.
"Upaya-upaya
tersebut tentunya harus mendapat dukungan dari seluruh lapisan
masyarakat. Agar penyelesaian permasalahan Papua dapat dilakuan dengan
cara yang baik dan tidak merugikan masyarakat umum. Sesuai dengan
strategi dan pendekatan humanis yang dilakukan Panglima TNI Yudo
Margono," pungkas Kadisparbud Kabupaten Intan Jaya, Bernard Kobogao bersama Kepala Distrik/Camat, Sugapa.
(*) SS
Komentar
Posting Komentar