Mendukung Program IKN, Kasad, : Ibu Kota Merupakan Center of Gravity, Pembangunan Kodam Khusus Ini Menggunakan Smart Defense
JAKARTA, SS - TNI Angkatan Darat sebagai alat negara
di bidang pertahanan harus dapat memberikan perlindungan dan keamanan
IKN (Ibu Kota Negara) sebagai Center of Gravity dalam pertahanan suatu
negara, karena pada dasarnya pertahanan negara ditujukan untuk
melindungi kedaulatan negara dan melindungi segenap bangsa dari berbagai
ancaman.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat
(Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman saat menjadi Keynote
Speaker sekaligus membuka Seminar Nasional dengan tema “Pembangunan
Kodam IKN Sebagai Satuan Operasional Pengaman Ibu Kota Negara Berbasis
Sistem dan Instalasi Terpadu“, yang digelar di Universitas Jenderal
Ahmad Yani (Unjani), Cimahi, Jawa Barat, Kamis (2/3/2023).
Kasad
menegaskan bahwa, "Dengan diterbitkannya UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu
Kota Negara, yang menetapkan Ibu Kota Nusantara di Kabupaten Penajam
Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,
maka TNI, termasuk TNI Angkatan Darat, sebagai alat negara di bidang
pertahanan perlu mencurahkan pemikiran dalam mewujudkan program
pemerintah tersebut," tegasnya.
Menurut Kasad, terkait hal tersebut, salah
satu caranya yaitu dengan membangun Kodam Khusus Nusantara. Tujuannya
tak lain dalam rangka penguatan pertahanan negara, sehingga diharapkan
pembangunan IKN dapat berjalan dengan selaras dan berdaya guna.
“Ibu
Kota merupakan salah satu Center of Gravity, tentunya TNI Angkatan
Darat mendukung program IKN ini dalam tahapan pembangunanan Kodam Khusus
Nusantara. Yang nantinya akan dibangun Markas Besar TNI Angkatan Darat,
disitu nanti ada Kodam Khusus Nusantara. Kodam Khusus ini akan dibangun
secara simultan sampai pada tahapan menyesuaikan dengan pembangunan IKN
sampai tahun 2045,“ ujar Kasad.
Lebih lanjut Kasad mengatakan
bahwa,"Dalam pembangunan Kodam Khusus ini, mempertimbangkan pula
tantangan dan ancaman yang mungkin akan timbul, sehingga didesain
menggunakan smart defense agar selaras dengan IKN yang berbasis sistem
pemerintahan yang serba modern," tandasnya.
Seminar Nasional ini dihadiri
Wakil Rektor I Dr. Agus Subagyo, S.I.P., M.Si. serta narasumber
pembicara yang terdiri dari Gubernur Lemhanas Prof. Andy Wijayanto,
Komandan Seskoad Mayjen TNI Ketut Duara, S.E., M.Tr. (Han.), Staf Ahli
Bidang Hankam BIN Laksda TNI Prof. Dr. Ivan Yulivan, S.E., M.M, Komandan
Pusansiad Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie, Dirwilhan Ditjen Strahan
Kemhan RI Laksma TNI Idham Faca, S.T., M.M., Ketua Indonesia Cyber
Security Forum Ardi Suteja K., Indonesia Environmental Scientist
Association (IESA) Dr. Sylvia Prisca Delima, dan Brigjen TNI Purn Dr.
Eri Radityawara Hidayat yang merupakan pakar Psikologi Militer Unhan.
(Dpd) SS
Komentar
Posting Komentar